Perkembangan Emosi
Perkembangan Emosi
Ditulis Oleh:
Kurnia Dwi Melvia
PGSD B/3
Pengertian Emosi
Definisi utama emosi mengacu pada perasaan kuat yang melibatkan
pikiran, perubahan fisiologis, dan ekspresi pada sebuah perilaku.
Berbagai teori yang terkait dengan perolehan emosi juga bermunculan. Ada lima teori yang mencoba untuk memahami mengapa
seseorang mengalami emosi. Teori tersebut adalah Teori James-Lange,
Teori Meriam Bard, Teori Schachter-Singer, Teori Lazarus, dan Teori
Feedback Facial.
Teori James-Lange
Teori James-Lange, emosi berpendapat bahwa sebuah peristiwa
menyebabkan rangsangan fisiologis terlebih dahulu dan kemudian
seseorang menafsirkan rangsangan ini.
Teori Meriam Bard
Meriam Bard berpendapat bahwa seseorang mengalami
rangsangan fisiologis dan emosional pada saat yang sama, tetapi tidak
melibatkan peran pikiran atau perilaku lahiriah.
Teori Schachter-Singer
Menurut teori ini, suatu peristiwa pertama menyebabkan rangsangan
fisiologis, kemudian seseorang harus mengidentifikasi alasan untuk
stimulus ini dan kemudian dia mendapat pengalaman
Teori Lazarus
Teori Lazarus menyatakan bahwa pikiran harus datang sebelum
emosi atau rangsangan fisiologis. Dengan kata lain, seseorang harus
terlebih dahulu berpikir tentang situasi, sebelum dia mengalami emosi.Teori facial feedback (Umpan Balik Wajah)
Menurut teori umpan balik wajah, emosi adalah pengalaman
perubahan pada otot wajah seseorang. Ketika seseorang tersenyum, dia kemudian mengalami kesenangan, atau kebahagiaan Ketika dia
cemberut, dia kemudian mengalami kesedihan. Perubahan di wajah
seseorang otot-otot merupakan isyarat otak yang dasar emosi.
Emosi manusia dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok,
yaitu emosi primer dan emosi sekunder. Emosi primer adalah emosi
utama yang dapat menimbulkan emosi sekunder. Emosi primer muncul
begitu manusia dilahirkan. Emosi primer antara lain gembira, sedih,
marah, dan takut.
Emosi sekunder adalah emosi yang timbul sebagai gabungan
dari emosi-emosi primer dan bersifat lebih kompleks. Emosi sekunder
berasal dari kesadaran dan evaluasi diri. Emosi sekunder antara lain
malu, iri hati, dengki, ujub, kagum, takjub, dan cinta.
Tahap Perkembangan Emosi
Perkembangan emosional dimulai pada usia dini, ketika anak-anak masuk taman kanak-kanak dan prasekolah. Melalui interaksi
mereka dengan orang lain, anak-anak mengembangkan kemampuan
sosial dan intelektualnya. Perkembangan emosional dan intelektual
biasanya berjalan beriringan untuk membantu anak mengembangkan
kemampuan sosialnya, karena interaksi antara anak-anak dan orang
dewasa menciptakan kesehatan emosional.
Perbedaan antara perasaan
positif dan negatif terhadap situasi tertentu mungkin disebabkan perkembangan emosional. Beberapa anak merespon dengan baik berbagai
situasi sosial yang berbeda. Interaksi akan membantu mereka memiliki
perkembangan emosional yang kuat. Anak-anak yang mengalami trauma
akan mengalami kesulitan berinteraksi dengan orang lain.
Bimbingan Emosi Pada Anak dan Remaja
Perkembangan emosi anak dan remaja harus dibimbing dengan
baik oleh orang tua maupun guru, sebab kecerdasan emosional akan
mempengaruhi kesuksesan anak dalam kehidupan berikutnya. Beberapa
langkah yang dapat dilakukan dalam bimbingan perkembangan emosi
anak adalah:
- Ajarkanlah anak bahwa bangga diri adalah sikap yang baik untuk membangun rasa percaya diri anak tetapi tidak boleh dilakukan secara berlebihan.
- Ajarkan kepada anak bahwa marah merupakan kekuatan yang harus ada pada diri manusia, terutama perasaan marah ketika melihat orang lain melakukan maksiat. Tetapi seseorang tidak boleh marah berlebihan sehingga dia tergoda setan.
- Ajarkan kepada anak bahwa cinta merupakan emosi yang paling baik dalam diri manusia, tetapi manusia harus menempatkan cinta kepada Allah di atas cinta kepada yang lain.
- Ajarkanlah anak untuk mengelola rasa bencinya dengan baik.
- Ajarkan anak untuk mengelola rasa cemburunya dengan baik.
- Ajarkan anak untuk menghindari sikap sombong.
Komentar
Posting Komentar