Perkembangan Kognitif

 

Perkembangan Kognitif


Ditulis Oleh:
Kurnia Dwi Melvia
PGSD B/3

Pengertian Perkembangan Kognitif
Kognitif adalah kemampuan berpikir pada manusia. Menurut Terman kemampuan kognitif adalah kemampuan berpikir abstrak. Sedangkan Colvin menyatakan kemampuan kognitif adalah kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Hunt juga menyatakan kemampuan kognitif merupakan kemampuan memproses informasi yang diperoleh melalui indera. Terakhir yaitu Gardner yang menyatakan bahwa kemampuan kognitif adalah kemampuan menciptakan karya.
Beberapa ahli psikologi juga berpendapat bahwa perkembangan kemampuan berpikir manusia tumbuh bersama dengan pertambahan usia. Sebagian ahli psikologi lainnya berpandangan bahwa perkembangan berpikir manusia dipengaruhi oleh lingkungan sosial dimana manusia itu tinggal. Kemampuan berpikir manusia juga turut mempengaruhi kemampuan bahasa manusia, sebab bahasa merupakan alat berpikir pada manusia.
Perkembangan kognitif manusia berkaitan dengan kemampuan mental dan fisik untuk mengetahui objek tertentu, memasukkan informasi ke dalam pikiran, mengubah pengetahuan yang telah ada dengan informasi yang baru diperoleh, dan perubahan tahapan-tahapan berpikir.

Teori-Teori Perkembangan Kognitif
1. Teori Jean Piaget
        Jean Piaget adalah pakar psikologi dari Swiss yang hidup dari tahun 1896-1980. Piaget berpendapat bahwa anak-anak membangun sendiri secara aktif dunia kognitif mereka. Informasi tidak sekedar dituangkan ke dalam pikiran anak lewat lingkungan. Anak-anak menyesuaikan pemikiran mereka melalui gagasan-gagasan baru. Proses ini selalu dikenal dengan istilah asimilasi dan akomodasi (Santrock, 2008: 41).
        Asimilasi, dari sudut biologis adalah integrasi antara elemen-elemen eksternal (dari luar) terhadap struktur yang sudah lengkap pada organisme. Sedangkan Akomodasi, adalah kemampuan menciptakan langkah baru atau memperbarui atau menggabungkan berbagai istilah lama untuk menghadapi tantangan baru.
       Teori perkembangan kognitif Piaget salah satu teori yang menjelaskan bagaimana anak beradaptasi dan menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian sekitarnya. Anak-anak mempelajari ciri-ciri dan fungsi dari objek-objek seperti mainan, perabot, dan makanan serta objek-objek sosial seperti diri, orangtua dan teman. Anak-anak juga mempelajari cara mengelompokan objek-objek untuk mengetahui persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaannya, untuk memahami penyebab terjadinya perubahan dalam objek-objek dan perisiwa-peristiwa dan untuk membentuk perkiraan tentang objek dan peristiwa tersebut. 
        Piaget membagi tahap perkembangan kognitif manusia menjadi 4 tahap, yaitu:
- Tahap sensorimotorik (0-2 tahun)
- Tahap Preoperasional (2-7 tahun)
- Tahap operasional kongkrit (7-11 tahun)
- Tahap operasional formal (11-15 tahun)
 
2. Teori Bruner
        Bruner menjabarkan 6 konsep pokok dalam perkembangan kognitif, yaitu:
- Perkembangan intelektual ditandai oleh meningkatnya variasi respon terhadap stimulus.
- Pertumbuhan tergantung pada perkembangan intelektual dan sistem pengolahan informasi.
- Perkembangan intelektual memerlukan peningkatan kecakapan untuk mengatakan pada dirinya dan orang lain melalui kata-kata atau simbol.
- Interaksi antara guru dengan siswa sangat penting bagi perkembangan kognitif.
- Bahasa menjadi kunci perkembangan kognitif.
- Pertumbuhan kognitif ditandai oleh semakin meningkatnya kemampuan menyelesaikan berbagai alternatif secara simultan.
      Menurut teori Bruner peserta didik berpikir dan mencipta melalui inkuiri dan peran-peran yang dimainkan dalam pembelajaran. Proses belajar lebih dari sekedar menghasilkan informasi. Bruner dalam memahami karakteristik perkembangan kognitif didasarkan pada tingkah lakunya sesuai tahapannya. Berikut ini adalah tahapan perkembangan kognitif menurut bruner:
a. Tahap Enactive
b. Tahap Iconic
c. Tahap Symbolic

3. Teori Vigotsky
        Vigotsky adalah seorang sarjana hukum, tamat dari Universitas Moskow pada tahun 1917, kemudian beliau melanjutkan studi dalam bidang filsafat, psikologi, dan sastra pada fakultas Psikologi Universitas Moskow dan menyelesaikan studinya pada tahun 1925 dengan judul disertasi “The Psychology of Art”. Vigotsky banyak memberikan inspirasi pada pengembangan teknologi pembelajaran, bahasa, psikologi pendidikan, dan berbagai teori pembelajaran. Vygotsky wafat pada tahun 1934.
        Menurut pandangan Vygotsky, perkembangan kognitif menekankan pada pengaruh budaya. Vygotsky berpendapat fungsi mental yang lebih tinggi bergerak antara inter-psikologi (interpsychological) melalui interaksi sosial dan intra-psikologi (intrapsychological) dalam benaknya. Internalisasi dipandang sebagai transformasi dari kegiatan eksternal ke internal. Ini terjadi pada individu bergerak antara inter-psikologi (antar orang) dan intra-psikologi (dalam diri individu).
        Vigotsky menjabarkan 3 (tiga) konsep pokok dalam perkembangan kognitif, yaitu: 
a. Keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila dianalisis dan diinterpretasikan secara developmental (dengan cara memeriksa asal-usul dan transformasinya dari bentuk awal ke bentuk selanjutnya). 
b. Kemampuan kognitif dimediasi dengan kata, bahasa dan bentuk diskursus yang berfungsi sebagai alat psikologis untuk membantu dan mentransformasi aktivitas mental
 c. Kemampuan kognitif berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar belakang sosiokultural.   

4. Teori Chomsky    
        Beberapa ahli psikologi memasukkan perkembangan bahasa ke dalam perkembangan kognitif, sebab aktivitas berpikir melibatkan bahasa. Berpikir merupakan percakapan dalam hati. Bahasa merupakan alat untuk berpikir dan bahasa mengekspresikan hasil pemikiran. Berpikir dan berbahasa merupakan dua aktivitas yang saling melengkapi dan terjadi dalam waktu yang relatif bersamaan.
        Perkembangan bahasa dapat dijelaskan melalui 2 (dua) pendekatan yaitu:
a. Empiristikkemampuan berbahasa merupakan hasil belajar individu dalam berinteraksi dengan lingkungan. Penggunaan bahasa merupakan hasil dari penyatupaduan peristiwa-peristiwa linguistik yang dialami selama masa perkembangannya.
b. Nativistik, Menurut kaum navistik yang dipelopori oleh Chomsky menyatakan bahwa struktur bahasa telah ditentukan secara biologis yang dibawa sejak lahir. Manusia memiliki kemampuan bahasa sejak lahir yang berbeda dengan makhluk lainnya.
        Chomsky dalam memahami karakteristik perkembangan bahasa manusia, membaginya ke dalam beberapa tahapan. Tahapan tersebut yaitu: 
1) Tahap pralinguistik (0,3 - 1 tahun) Anak mulai mengeluarkan bunyi ujaran dalam bentuk ocehan yang mempunyai fungsi komunikatif. 
2) Tahap halofrastik/kalimat satu kata (1 - 1,8 tahun) Anak mulai mengucapkan kata-kata pertamanya. 
3) Tahap kalimat dua kata (1,8 – 2 tahun) Anak menyatakan maksud dan berkomunikasi dengan menggunakan kalimat dua kata. 
4) Tahap perkembangan tatabahasa (2 – 5 tahun) Anak mulai mengembangkan sejumlah sarana tatabahasa, panjang kalimat bertambah, ucapannya semakin kompleks dan mulai menggunakan kata jamak dan tugas. 
5) Tahap perkembangan tatabahasa menjelang dewasa (5 – 10 tahun) Anak mulai mengembangkan struktur tatabahasa yang lebih rumit, melibatkan gabungan kalimat sederhana dengan komplementasi, relativasi, dan konjungasi. 
6.) Tahap kompetensi lengkap (11 tahun sampai dewasa) 
7). Pembendaharaan kata terus meningkat, gaya bahasa mengalami perubahan, semakin lancar dan fasih berkomunikasi dengan bahasa.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkembangan Moral

Perkembangan Agama

Perkembangan Emosi